Aku tau bagaimana hati ini berdebar saat memikirkanmu, aku tau rindu ini tak terbendung saat mengingat mu.. dengan puisi cinta ini kan kupersembahkan rasa cinta dan rinduku pada mu,, kekasih ku..
"Ini adalah hanya kesekian kali dari hari biasanya,setiap waktu memiliki alurnya sendiri ,setiap detik memiliki ceritanya sendiri .
Entah itu cerita senang atau sedih ,cinta atau patah hati , semua itu sama selalu diselingi matahari yang berpendar terang dan sambutan bulan di malam hari .Kerja,lelah,ngantuk dan tidur selalu begitu saja.Ya tentu saja selalu ada sunggingan kecil harapan dalam setiap langkah hari,ya selalu sama saja.
Setiap manusia punya ruangnya sendiri dalam kolong ranjang hidupnya,seperti diriku yang dalam setiap tarikan nafas menghembus angkuh, diantara debu-debu pasir di negara kaya minyak ini, dimana aku hanya kebagian jelaganya saja,. dimana tarikan hidup takdir Tuhan selalu terasa lebih keras kepadaku,ketimbang orang lain.
Ya itulah hidupku ,memang kadang melihat ladang rejeki orang lebih manis,ketimbang gajiku yang hanya cukup untuk membeli secangkir kopi.Begitu pun kisah asmaraku selalu berakhir tragis,entah pula bagaimana akhir hidupku nanti.
Jangan kau singgung soal bersyukur pada yang memiliki hidup,karena semua ini ya rekayasanya,semua ini aturanya,aku ya hanya menjalani saja apa kehendaknya,senang atau sedih bagiku kini tidak ada bedanya , karena semuanya datang silih berganti dan bertubi-tubi , jadi syukur itu adalah hidup itu sendiri,syukur masih hidup.
Hari ini ku menelanjangi langit yang memerah malu-malu,di sudut sini jemariku meliar membuka kancing hidup satu-persatu,diantara gelas kopi dan sebatang rokok yang masih saja sudi kulumat di ujung bibirku yang kering kaku.
Senja diantara pangkal tua matahari yang lelah,begitu pula aku yang menggelinjang hebat diantara penat ,ku coba bangkit dan menuntasi hari ini diantara dinding-dinding angkuh ini.
“ Aku menuntasi Hidup “